Stres kerja merupakan reaksi atau respons dari individu terhadap pekerjaan yang dirasakannya tidak dapat diselesaikan dengan baik, yang menyebabkan perasaan tidak nyaman atau tidak puas terhadap pekerjaan tersebut. Beberapa ahli psikologi mengemukakan pengertian stres dengan berbagai perspektif yang berfokus pada ketegangan fisik, emosional, atau psikologis yang dialami seseorang.
Menurut Kreitner dan Kinicki (2005), stres adalah respons adaptif yang dipengaruhi oleh karakteristik individu atau proses psikologisnya, yang muncul akibat adanya tindakan eksternal atau situasi yang memberikan tekanan fisik atau psikologis pada seseorang. Sementara itu, Sukadiyanto (2010) mengungkapkan bahwa stres adalah perasaan atau tekanan yang muncul karena adanya ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan yang dihadapi. McGrath (dalam Sukadiyanto, 2010) juga menyebutkan bahwa stres muncul ketika seseorang tidak mampu memenuhi kebutuhannya, baik secara fisik maupun emosional.
Stres, menurut Siagian (2009), adalah kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, pola pikir, serta kondisi fisik seseorang. Jika tidak dapat dikelola dengan baik, stres dapat menghalangi seseorang untuk berinteraksi secara positif dengan lingkungan, baik di tempat kerja maupun di luar pekerjaan. Munandar (2008) menjelaskan bahwa stres kerja terjadi ketika ada ketidakcocokan antara individu dan lingkungannya, seperti dalam hal kepribadian, bakat, atau keterampilan, yang menghambat kemampuannya untuk menghadapi tuntutan dalam kehidupan.
Sementara itu, Handoko (2008) menggambarkan stres kerja sebagai keadaan tidak nyaman yang dialami seseorang saat bekerja akibat ketegangan yang mempengaruhi emosi, cara berpikir, dan kondisi fisiknya. Berdasarkan definisi dari The National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH), stres kerja adalah respons fisik dan emosional yang berbahaya ketika tuntutan pekerjaan tidak sesuai dengan kemampuan, sumber daya, atau kebutuhan pekerjanya. Robbins dan Judge (2008) menyebutkan bahwa stres kerja adalah kondisi dinamis di mana individu menghadapi peluang, hambatan, atau tuntutan terkait dengan keinginannya, dengan hasil yang tidak pasti tetapi penting.
American Psychological Association (APA) menyatakan bahwa stres kerja adalah ketegangan yang dialami karyawan di tempat kerja akibat faktor-faktor seperti beban kerja yang tinggi, hubungan antar rekan kerja, dan masalah lain yang berkaitan dengan pekerjaan. De Bruin (2006) menambahkan bahwa stres kerja adalah keadaan tidak nyaman yang disebabkan oleh tekanan psikologis yang muncul ketika individu merasa bahwa tuntutan yang dihadapi melebihi kemampuannya untuk memenuhi harapan tersebut.
Dari berbagai pendapat ini, dapat disimpulkan bahwa stres kerja adalah kondisi yang dialami oleh seseorang ketika bekerja yang disebabkan oleh ketegangan psikologis atau fisik yang timbul akibat pekerjaan yang dirasakannya tidak sesuai dengan kemampuannya. Stres kerja ini menjadi respon individu terhadap pekerjaan yang sulit dilakukan, sehingga menimbulkan rasa ketidaknyamanan atau ketidakpuasan terhadap pekerjaan tersebut.
Sebagai bagian dari pusat asesmen Indonesia, Biro Psikologi Smile Consulting Indonesia menghadirkan solusi asesmen psikologi dan psikotes online berkualitas tinggi untuk kebutuhan evaluasi yang komprehensif.