Dalam beberapa tahun terakhir, self-compassion atau belas kasih pada diri sendiri menjadi salah satu konsep penting dalam psikologi positif dan kesehatan mental. Banyak penelitian menunjukkan bahwa individu yang mampu memperlakukan dirinya dengan kebaikan saat menghadapi kesulitan, lebih tahan terhadap stres, memiliki kesejahteraan psikologis lebih baik, dan lebih sedikit mengalami depresi maupun kecemasan.
Namun, bagaimana cara mengukur self-compassion secara ilmiah?
Jawabannya adalah melalui Self-Compassion Scale (SCS), yang dikembangkan oleh Kristin Neff dan terus diperbarui validitasnya, termasuk dalam ulasan bersama Tóth-Király (2022) dalam Handbook of Assessment in Mindfulness Research.
Apa itu Self-Compassion Scale (SCS)?
SCS adalah instrumen psikologis yang paling banyak digunakan untuk menilai tingkat belas kasih seseorang terhadap dirinya sendiri. Skala ini pertama kali diperkenalkan oleh Neff (2003) dan kini tersedia dalam berbagai bahasa, termasuk versi pendek (Self-Compassion Scale – Short Form).
Dimensi dalam SCS
Konsep self-compassion menurut Neff terdiri dari tiga komponen utama, masing-masing memiliki kutub positif dan negatif, sehingga total menjadi enam dimensi yang diukur SCS:
-
Self-Kindness vs. Self-Judgment
Kemampuan bersikap lembut pada diri sendiri dibandingkan keras mengkritik diri.
-
Common Humanity vs. Isolation
Menyadari bahwa penderitaan adalah bagian dari pengalaman manusia universal, bukan merasa sendirian dalam kesulitan.
-
Mindfulness vs. Over-Identification
Mampu mengamati pengalaman sulit secara seimbang tanpa terhanyut berlebihan oleh emosi negatif.
Bentuk dan Penggunaan
Versi panjang (26 item) → mengukur keenam dimensi secara mendetail.
Versi pendek (12 item) → praktis untuk penelitian lapangan atau asesmen cepat.
Menggunakan skala Likert 1–5 (sangat jarang sampai sangat sering).
Bisa digunakan pada remaja, dewasa, hingga populasi klinis.
Keandalan dan Validitas
Reliabilitas tinggi – konsistensi internal baik pada berbagai budaya.
Validitas konstruk – berkorelasi dengan indikator kesejahteraan psikologis, resiliensi, serta berhubungan negatif dengan stres, depresi, dan kecemasan.
Banyak penelitian lintas budaya mendukung stabilitas struktur enam dimensi.
Mengapa Penting?
SCS bermanfaat dalam berbagai konteks:
-
Penelitian psikologi positif – untuk melihat hubungan self-compassion dengan kebahagiaan dan resiliensi.
-
Kesehatan mental : membantu menilai risiko depresi atau burnout.
-
Intervensi klinis : sebagai evaluasi efektivitas terapi berbasis mindfulness atau compassion training.
Self-Compassion Scale (SCS) adalah instrumen utama dalam mengukur sejauh mana seseorang mampu memperlakukan dirinya dengan kebaikan, kesadaran, dan rasa kebersamaan. Kehadiran skala ini tidak hanya berkontribusi pada penelitian psikologi, tetapi juga membuka jalan bagi praktik konseling dan terapi yang lebih manusiawi.
Biro psikologi Smile Consulting Indonesia menyediakan jasa psikotes untuk berbagai kebutuhan asesmen psikologi, baik untuk individu maupun perusahaan. Layanan kami dirancang untuk memberikan hasil yang akurat dan terpercaya.
Referensi :
Neff, K. D., & Tóth-Király, I. (2022). Self-compassion scale (SCS). In Handbook of assessment in Mindfulness research (pp. 1-22). Cham: Springer International Publishing.