Memuat...
12 December 2025 12:04

HEXACO Personality Inventory: Kepribadian dari Sudut Pandang Kejujuran dan Kerendahan Hati

Bagikan artikel

Saat Kepribadian Bicara Soal Integritas

Pernahkah kamu bertemu seseorang yang tampak sopan dan ramah, tapi sulit dipercaya sepenuhnya? Atau sebaliknya ada orang yang mungkin pendiam, tapi kamu tahu dia akan menepati janji sekecil apa pun? Dalam keseharian, kita sering menilai kepribadian orang dari cara mereka berbicara, bersikap, atau bergaul. Namun, ada sisi lain dari kepribadian yang lebih dalam, yang jarang disorot oleh teori kepribadian klasik: kejujuran dan kerendahan hati.

Dua hal inilah yang menjadi inti dari teori HEXACO Personality Inventory, sebuah model kepribadian yang menawarkan pandangan baru terhadap siapa diri kita sebenarnya, bukan hanya bagaimana kita berperilaku, tetapi juga bagaimana kita memaknai nilai moral dan etika dalam kehidupan.

 

Dari Big Five ke HEXACO: Evolusi dalam Memahami Manusia

Sebelum HEXACO lahir, dunia psikologi sudah mengenal model Big Five Personality, yang membagi kepribadian manusia menjadi lima dimensi besar: Openness, Conscientiousness, Extraversion, Agreeableness, dan Neuroticism. Model ini sudah lama digunakan untuk memahami perilaku, kinerja, dan hubungan sosial seseorang.

Namun, peneliti bernama Kibeom Lee dan Michael Ashton merasa ada sesuatu yang hilang. Big Five memang menjelaskan banyak hal tentang kepribadian, tapi belum sepenuhnya menyentuh dimensi moral, mengapa ada orang yang jujur dan rendah hati, sementara yang lain manipulatif atau egois. Dari pencarian itu, lahirlah HEXACO, dengan tambahan satu faktor baru yang membedakannya dari Big Five: Honesty Humility (Kejujuran-Kerendahan Hati).

Faktor ini mencakup aspek seperti ketulusan, keadilan, kesederhanaan, dan ketidakterikatan pada kekuasaan atau status. Individu dengan skor tinggi di sini biasanya menghargai kebenaran lebih dari keuntungan pribadi, sementara yang rendah lebih mudah tergoda untuk berbohong, mengambil kesempatan, atau bersikap sombong demi citra diri.

 

Kejujuran dan Kerendahan Hati: Cermin Etika yang Jarang Dibicarakan

Dalam dunia yang serba cepat dan kompetitif, kejujuran dan kerendahan hati sering dianggap kualitas “tambahan”, yaitu sesuatu yang baik kalau ada, tapi tidak selalu penting. Padahal, dalam banyak konteks, dua hal ini bisa menjadi pembeda antara hubungan yang sehat dan yang merusak, antara pemimpin yang dihormati dan yang ditakuti.

HEXACO mengingatkan bahwa moralitas bukan hanya soal prinsip, tapi juga bagian dari struktur kepribadian. Orang dengan tingkat Honesty–Humility tinggi tidak sekadar “berusaha jujur”, mereka memang memiliki sistem nilai yang membuat mereka sulit melakukan manipulasi, bahkan ketika tidak ada yang mengawasi. Sebaliknya, individu dengan skor rendah cenderung menilai perilaku berdasarkan keuntungan pribadi. Dalam pandangan mereka, berbohong atau mengambil celah bukanlah hal salah selama tidak ketahuan.

Inilah yang membuat HEXACO relevan untuk memahami etika, integritas, dan kepercayaan dalam konteks sosial dan profesional. Ia membuka cara baru melihat moralitas sebagai bagian dari siapa kita, bukan hanya apa yang kita lakukan.

 

Lebih dari Sekadar Tes Kepribadian

Banyak orang mengira tes kepribadian hanya bertujuan menggambarkan karakter dasar seseorang, apakah mereka ekstrovert atau introvert, teliti atau spontan. Tapi HEXACO melangkah lebih jauh. Ia mencoba melihat niat di balik tindakan.

Misalnya, dua orang bisa sama-sama tampak ambisius, tapi dengan motivasi berbeda. Yang satu ingin berkembang karena ingin bermanfaat bagi orang lain, sementara yang lain ingin sukses agar bisa merasa lebih unggul dari sekitarnya. Dari luar, keduanya mungkin sama, tapi HEXACO membantu kita memahami perbedaan halus yang menentukan arah moral seseorang.

Faktor Honesty–Humility juga terbukti berkaitan dengan perilaku etis di tempat kerja, kepatuhan terhadap aturan, serta kecenderungan untuk tidak menyalahgunakan kekuasaan. Dalam konteks rekrutmen atau asesmen psikologis, pemahaman ini bisa membantu organisasi mengenali kandidat yang tidak hanya kompeten, tapi juga dapat dipercaya.

 

Ketika Kepribadian Menyentuh Ranah Moral

Menariknya, penelitian menunjukkan bahwa individu dengan skor tinggi pada Honesty–Humility cenderung mengalami kesejahteraan psikologis yang lebih baik. Mereka tidak terlalu terjebak dalam perlombaan sosial, lebih mampu menerima diri, dan lebih tulus dalam relasi. Sebaliknya, mereka yang rendah dalam aspek ini sering terjebak dalam pola kompetisi, pencitraan, dan rasa tidak puas yang berulang.

Di sinilah HEXACO memberikan refleksi penting: bahwa kepribadian bukan hanya alat untuk memahami perilaku, tapi juga cermin nilai hidup yang kita anut. Apakah kita mengejar pengakuan, atau makna? Apakah kita menghargai kebenaran, bahkan ketika itu membuat kita kehilangan sesuatu?

Pertanyaan-pertanyaan ini mengajak kita meninjau kembali bukan hanya siapa kita di mata orang lain, tapi siapa kita saat tidak ada yang melihat.

 

Penutup: Kepribadian yang Tulus adalah Kepribadian yang Kuat

Dalam dunia yang semakin menilai manusia dari pencapaian dan citra, kejujuran dan kerendahan hati mungkin tampak seperti kualitas yang “kurang kompetitif”. Tapi justru di situlah letak kekuatannya. Orang yang jujur tidak perlu berpura-pura. Orang yang rendah hati tidak perlu membuktikan diri lewat pengakuan.

Model HEXACO mengingatkan bahwa integritas bukan atribut tambahan dari kepribadian, melainkan fondasi yang menopang semuanya. Karena pada akhirnya, kecerdasan dan ambisi tanpa kejujuran hanyalah topeng yang cepat retak.

Jadi mungkin, memahami kepribadian bukan sekadar soal mengenali diri—tetapi juga tentang belajar menjadi manusia yang lebih tulus, adil, dan rendah hati dalam perjalanan hidup kita.

Biro psikologi Smile Consulting Indonesia menyediakan jasa psikotes untuk berbagai kebutuhan asesmen psikologi, baik untuk individu maupun perusahaan. Layanan kami dirancang untuk memberikan hasil yang akurat dan terpercaya.

 

 

Referensi:

Lee, K., & Ashton, M. C. (2004). Psychometric properties of the HEXACO Personality Inventory. Multivariate Behavioral Research, 39(2), 329–358.

Ashton, M. C., & Lee, K. (2007). Empirical, theoretical, and practical advantages of the HEXACO model of personality structure. Personality and Social Psychology Review, 11(2), 150–166.

Hilbig, B. E., & Zettler, I. (2009). When the cat's away, some mice will play: A basic trait account of dishonest behavior. Journal of Research in Personality, 43(5), 795–797.

Bagikan