Memuat...
01 October 2025 09:52

Resiliensi Akademik: Ketangguhan Mental dalam Dunia Pendidikan

Bagikan artikel

Dalam dunia pendidikan yang semakin kompetitif dan menuntut, tekanan akademik menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan pelajar dan mahasiswa. Tugas menumpuk, ujian bertubi-tubi, ekspektasi orang tua, hingga perbandingan sosial di media digital dapat menjadi beban mental yang berat. Namun, tidak semua individu menyerah di bawah tekanan ini. Beberapa justru tumbuh lebih kuat, belajar dari kegagalan, dan bangkit dengan semangat baru. Fenomena ini dikenal sebagai resiliensi akademik.

 

Resiliensi akademik adalah kemampuan seorang siswa atau mahasiswa untuk bertahan, beradaptasi, dan bangkit dari tantangan atau kegagalan yang berkaitan dengan studi mereka. Ini bukan tentang menjadi sempurna atau tidak pernah gagal, melainkan tentang bagaimana individu mengelola stres, mempertahankan motivasi, dan tetap fokus pada tujuan meskipun berada dalam kondisi sulit.

 

Resiliensi ini dibentuk oleh berbagai faktor. Pertama, faktor internal seperti keyakinan diri, harapan positif terhadap masa depan, dan keterampilan mengelola emosi memainkan peran penting. Seseorang yang percaya bahwa dirinya mampu mengatasi kesulitan cenderung tidak mudah menyerah. Mereka tidak melihat nilai jelek sebagai akhir dari segalanya, tapi sebagai kesempatan untuk memahami dimana kekurangan mereka dan bagaimana cara memperbaikinya.

 

Faktor kedua adalah dukungan sosial. Kehadiran orang tua yang suportif, guru yang peduli, serta teman yang bisa menjadi tempat berbagi keluh kesah sangat membantu dalam membangun resiliensi. Ketika seseorang merasa bahwa mereka tidak sendirian menghadapi kesulitan, daya tahan mental mereka meningkat. Bahkan hanya dengan mengetahui bahwa ada orang yang percaya pada kemampuannya, motivasi belajar bisa meningkat secara signifikan.

 

Strategi untuk membangun resiliensi akademik juga bisa diajarkan dan dilatih. Misalnya, mengembangkan keyakinan bahwa kecerdasan dan kemampuan bisa dikembangkan melalui usaha, sehingga mereka dapat membantu siswa lebih tangguh menghadapi tantangan. Selain itu, keterampilan seperti time management, teknik relaksasi, serta latihan refleksi diri bisa memperkuat kemampuan untuk bertahan di tengah tekanan.

 

Sayangnya, sistem pendidikan sering kali terlalu fokus pada hasil akhir seperti nilai atau prestasi, dan mengabaikan proses emosional yang dialami siswa selama belajar. Ini dapat memicu kelelahan mental (academic burnout) jika tidak diimbangi dengan pendekatan yang humanis. Oleh karena itu, penting bagi institusi pendidikan untuk menumbuhkan budaya yang mendukung resiliensi. Misalnya, dengan memberikan ruang untuk gagal tanpa stigma, mengajarkan keterampilan regulasi emosi, serta memperkuat relasi guru-siswa yang empatik.

 

Resiliensi akademik bukan hanya penting untuk kelangsungan studi, tapi juga merupakan bekal penting untuk menghadapi kehidupan setelah lulus. Dunia kerja, relasi sosial, dan kehidupan pribadi akan terus membawa tantangan yang membutuhkan ketangguhan psikologis. Mampu bangkit dari tekanan, tetap belajar, dan tidak menyerah adalah keterampilan hidup yang sangat berharga.

 

Dengan membangun resiliensi akademik, kita bukan hanya mendidik siswa menjadi pintar secara intelektual, tetapi juga kuat secara emosional. Dan di zaman yang serba cepat dan menuntut seperti sekarang, keduanya sama-sama penting. Sebagai bagian dari pusat asesmen Indonesia, biro psikologi Smile Consulting Indonesia menghadirkan solusi asesmen psikologi dan psikotes online berkualitas tinggi untuk kebutuhan evaluasi yang komprehensif.

 

Referensi:

Martin, A. J., & Marsh, H. W. (2006). Academic resilience and its psychological and educational correlates: A construct validity approach. Psychology in the Schools, 43(3), 267-281.

American Psychological Association (2020). Building Resilience in Children and Teens.

Salmela-Aro, K., & Upadyaya, K. (2014). School burnout and engagement in the context of demands-resources model. British Journal of Educational Psychology, 84(1), 137-151.

Bagikan