Resiliensi merupakan suatu proses yang melalui serangkaian tahapan. Leary dan Ickovics (dalam Coulson) mengidentifikasi empat tahapan yang dialami seseorang ketika menghadapi situasi yang penuh tekanan (significant adversity), yaitu (Coulson, R, 2006) sebagai berikut:
-
Mengalah
Pada tahap ini, individu mengalami penurunan kondisi psikologis, di mana mereka merasa terpaksa menyerah setelah menghadapi ancaman atau tekanan yang berat. Tahap ini menggambarkan situasi di mana individu merasa bahwa beban yang mereka hadapi terlalu berat untuk ditanggung. Dampak dari kondisi ini dapat berujung pada depresi, penyalahgunaan zat, dan dalam kasus yang lebih ekstrem, dapat berisiko pada tindakan bunuh diri. -
Bertahan (Survival)
Di tahapan ini, individu belum dapat mengembalikan fungsi psikologis dan emosionalnya dengan baik setelah menghadapi tekanan. Pengalaman yang menekan membuat mereka gagal untuk berfungsi secara normal dan kembali ke keadaan yang lebih stabil. -
Pemulihan (Recovery)
Pemulihan terjadi ketika individu mulai pulih dan kembali berfungsi secara psikologis dan emosional dengan normal. Meskipun masih ada sisa perasaan negatif yang dirasakan akibat pengalaman menekan, individu dapat beradaptasi dan melanjutkan kehidupan sehari-hari. Mereka mulai menunjukkan kemampuan untuk menjadi pribadi yang lebih resilien. -
Berkembang Pesat (Thriving)
Pada tahap ini, individu tidak hanya mampu kembali ke kondisi normal sebelumnya, tetapi juga mampu melampaui level tersebut dalam beberapa aspek kehidupan. Pengalaman yang mereka hadapi menjadikan mereka lebih kuat dan mampu mengatasi tekanan yang ada, bahkan menjadikannya sebagai tantangan untuk berkembang dan menjadi pribadi yang lebih baik.
Biro psikologi Smile Consulting Indonesia menyediakan jasa psikotes untuk berbagai kebutuhan asesmen psikologi, baik untuk individu maupun perusahaan. Layanan kami dirancang untuk memberikan hasil yang akurat dan terpercaya.